Makanan Penyebab Perut Buncit
Perut buncit merupakan salah satu masalah kesehatan. Selain mengganggu penampilan, perut buncit juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan di kemudian hari. Salah satu penyebab perut buncit adalah pola makan yang kurang baik. Berikut beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan perut buncit:
1. Biji-bijian olahan (refined grain)
Whole grain merupakan segala jenis biji-bijian utuh (seperti padi, gandum, barley). Makanan yang berasal dari whole grain masih mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan serat yang lengkap. Whole grain olahan disebut refined grain yang merupakan jenis makanan penyebab perut. Pengolahan ini bertujuan untuk menambah daya simpan dari biji-bijian. Contoh produk refined grain adalah beras putih dan tepung-tepungan.
2. Margarin
Jenis lemak yang menyebabkan perut buncit adalah jenis lemak trans dan lemak jenuh. Lemak trans merupakan hasil sampingan pengolahan minyak dari bentuk cair ke bentuk padat, contohnya adalah margarin. Lemak trans biasa digunakan dalam industri makanan cepat saji dan makanan ringan karena dapat menambah daya simpan dari makanan. Selain margarin, shortening pun mengandung lemak trans. Berhati-hatilah jika ada komponen tersebut dalam kemasan makanan.
Baca Juga : Apa itu Patient Monitor ?
3. Makanan berlemak tinggi
Lemak jenuh biasa terdapat pada minyak, daging, dan olahannya. Lemak jenuh boleh dikonsumsi tetapi tidak lebih dari 5-6% dari kebutuhan kalori total harian. Jika berlebihan, maka akan meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh termasuk menjadikan perut buncit. Daging olahan (seperti sosis, nugget, ham) biasanya cenderung mengandung lemak jenuh yang tinggi. Makanan cepat saji juga memiliki kadar lemak jenuh yang tidak sedikit, terutama karena kebanyakan mengalami pengolahan dengan cara deep fried.
Jenis lemak yang baik bagi tubuh adalah lemak tidak jenuh, banyak terdapat pada minyak zaitun, salmon, dan kacang-kacangan.
4. Susu
Konsumsi soda berkaitan dengan peningkatan lingkar pinggang, yang berarti semakin banyak dan sering mengonsumsi soda, maka risiko memiliki perut buncit semakin besar. Selain perut buncit, konsumsi soda juga berkaitan dengan risiko obesitas, diabetes mellitus tipe 2, dan masalah kesehatan pada gigi (seperti gigi berlubang dan gigi keropos).
Tetapi jika kemudian mengganti soda dengan jenis soda diet, bukan berarti kemudian terbebas dari risiko penyakit. Risiko diabetes dan sindrom metabolik juga lebih tinggi pada mereka yang mengonsumsi soda diet jika daripada mereka yang tidak mengonsumsi soda sama sekali.
Baca Juga Ini
- Peran Vital Infant Incubator dalam Mendukung Pertumbuhan Bayi Prematur
- Mengapa Pemakaian Infus pada Pasien Lebih Efektif daripada Mengonsumsi Obat
- Penyebab Penumpukan Visceral Fat, Lemak yang terdapat di dalam rongga perut
- Medical Check Up: Tujuan dan Jenis-jenisnya
- Perbedaan USG 2D, 3D dan 4D
- 3 Fungsi Inkubator Untuk Bayi
- Tak Sedikit, Ini Manfaat Air Purifier bagi Kesehatan
- Apa Itu Patient Monitor ?
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 |